додому Різне Ksatria Abad Pertengahan Bertahan dalam Pertempuran dengan Kondisi Genetik Langka

Ksatria Abad Pertengahan Bertahan dalam Pertempuran dengan Kondisi Genetik Langka

0
Ksatria Abad Pertengahan Bertahan dalam Pertempuran dengan Kondisi Genetik Langka

Para arkeolog di Spanyol telah menemukan kerangka seorang ksatria abad pertengahan yang melampaui ekspektasi karena bertahan hingga dewasa dengan kelainan genetik yang parah, craniosynostosis. Penemuan ini, yang dirinci dalam studi jurnal Heritage baru-baru ini, menantang asumsi tentang kelangsungan hidup kondisi seperti itu dalam populasi historis.

Yang Tidak Biasa Tetap Ada

Sisa-sisanya digali dari pemakaman abad ke-13 hingga ke-15 di kastil Zorita de los Canes, yang pernah ditempati oleh militan Ordo Calatrava. Di antara lusinan kerangka yang menunjukkan tanda-tanda kematian akibat kekerasan, ada satu yang menonjol: seorang laki-laki dewasa dengan “tengkorak yang sangat memanjang”. Bentuk tengkorak yang tidak biasa ini disebabkan oleh penyatuan dini jahitan tengkorak—sendi antar tulang tengkorak. Kondisi ini, yang dikenal sebagai craniosynostosis, menghambat pertumbuhan otak dan seringkali berakibat fatal pada masa bayi.

Suatu Kondisi yang Biasanya Fatal di Masa Kecil

Biasanya, jahitan ini tetap fleksibel hingga awal masa dewasa. Fusi prematur dapat mengakibatkan kompresi otak yang parah, yang menyebabkan cedera atau kematian. Saat ini, kondisi ini dapat diobati dengan pembedahan, namun populasi abad pertengahan tidak memiliki intervensi seperti itu. Oleh karena itu, kelangsungan hidup sang ksatria di usia pertengahan hingga akhir 40-an, meskipun dalam kondisi ini, sangatlah luar biasa.

Kemungkinan Diagnosis: Sindrom Crouzon

Para peneliti menduga ksatria itu mungkin menderita sindrom Crouzon, mutasi genetik yang menyebabkan banyak jahitan menyatu terlalu dini. Sindrom ini sering kali disertai komplikasi tambahan seperti mata melotot dan rahang kecil, namun sebagian besar individu yang terkena dampak memiliki kecerdasan normal. Fakta bahwa hanya tengkorak yang terkena menunjukkan kemungkinan diagnosis ini.

Kehidupan Seorang Pejuang

Terlepas dari kondisinya, kerangka tersebut menunjukkan tanda-tanda jelas dari gaya hidup aktif yang konsisten dengan seorang pejuang. Ksatria itu menderita dua luka tusukan di kepala dan lutut yang terbentur, menandakan dia tewas dalam pertempuran. Kasus ini menyoroti bagaimana anomali genetik terkadang memungkinkan seseorang mengatasi kondisi yang mengancam jiwa, bahkan tanpa adanya pengobatan modern.

Penemuan ini menggarisbawahi bahwa bahkan dalam kondisi yang melemahkan, beberapa individu dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang penuh tantangan. Analisis genetik lebih lanjut diperlukan untuk memastikan diagnosis tersebut, namun sisa-sisa ksatria tersebut memberikan gambaran unik tentang ketahanan tubuh manusia di bawah batasan sejarah.

Exit mobile version